Artikel ini di tulis oleh salah satu penggemar Rasulullah
SAW yg sedang menuntut Ilmu Islam.Sebuah Bentuk Keprihatinan terhadap
nasib Umat Islam yang saat ini tengah dilanda perpecahan dan fitnah dari
musuh-musuh Islam.Sehingga memicu beliau untuk menulis Artikel ini.
Bismillahirrahmanirrahim…
Apa yg melanda umat Islam saat ini,sehingga terpecah belah
dan terombang ambing seperti kapas yg berterbangan bahkan di ibaratkan seperti
hidangan yg akan di santap oleh musuh-musuhnya.Telah Nampak Penyebab utamanya,
lahir dari umat Islam itu sendiri.Dari sekian banyak penyebab bisa kita ambil contoh di media internet yg sering kita lihat di situs-situs website dan salah satunya di jejaringan sosial
seperti Face Book.Banyak sekali artikel-artikel yg di muat dan diikuti dengan komen-komen yang
kurang santun dan memfitnah bahkan mengkafirkan salah satu dari kelompok tertentu yg
belum tentu ada pada kelompok tersebut dan jikalau ada pun mungkin tidak
seperti itu kita mengomentari dan mengkritiknya bahkan tidak jarang sampai kita
sesama Muslim saling menghujat.Dimana hal
itu sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang tidak pernah diajarkan oleh baginda
Rasul.Bukankah Islam itu rahmatan lil alamin bagi seluruh umat manusia.Jadi
Pantaskah kita berbuat seperti ini,memberi contoh yg tidak baik kepada yg lain.saling
mencaci bahkan memfitnah saudara kita sendiri sesama Muslim.Bukankah Muslim itu
bersaudara…Allah berfirman dalam Al qur’an :
Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Oleh karena itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat [49]: 10)
"Orang Islam itu ialah
orang-orang Islam lainnya yang selamat dari gangguan lidahnya dan
mulutnya." (HR. Bukhari)
"Tidak beriman seseorang di
antara kamu, sehingga mencintai saudaranya (sesama Muslim) seperti halnya
mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari)
"Orang
mukmin yang satu bagi mukmin yang lain, bagaikan bangunan yang saling
munguatkan satu dengan yang lainnya." (HR. Bukhari)
Seharusnya kita bisa menggunakan media Face Book untuk
sarana dakwah bukan sebaliknya.Kita kembali melihat pada 14 abad yg lalu,dimana
Rasulullah SAW berjuang untuk mendakwahkan Islam kepada kaum kafir Quraisy
dengan perjuangan yg berat mempertaruhkan harta, darah dan keringat.Beliau
mendakwahkan Islam mendapatkan tantangan yg kuat serta penolakan dari kaum
beliau.Namun beliau tetap sabar bahkan dari setiap perlakuan yg tidak baik yg
sering beliau terima di balas dengan kebaikan serta akhlak yg santun.Terbukti
bahwa dakwah Rasul di tolak oleh mereka, namun mereka sangat suka bahkan
mencintai akhlak beliau yg sangat santun.Allah berfirman :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ
عَظِيمٍ
Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar di atas budi
pekerti yang luhur. (Al-Qalam 4)
Dan dalam haditsnya :
Dari Sa’ad bin Hisyam bin ‘Amir, dia berkata: ‘Aku bertanya kepada ‘Aisyah
Radhiallahu ‘Anha: “Wahai Ummul Mu’minin, kabarkan kepada saya tentang akhlaq
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” Beliau menjawab: “Apakah engkau
membaca Al Quran?” Aku menjawab: “Tentu.” Dia berkata: “Sesungguhnya Akhlaq
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Al Quran.” (HR. Al Hakim)
Sekarang apa yg terjadi di tengah umat Islam saat
ini.Bukankah Rasul telah mengajarkan dan menuntun kita untuk berbuat baik dan
berakhlak yg santun kepada saudara kita bahkan sekalipun kepada musuh yg sangat
membeci umat ini.Mana bukti cinta kita kepada Rasul jika kita mengakui salah
satu dari umat beliau.Bukankah Allah telah menjelaskan dalam Al-qur’an :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ
اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran 31)
Wahai Umat Islam….Jangan sibukkan diri kalian dengan urusan dunia
yang demikian itu akan akan membawamu dalam kelalaian.Wahai saudaraku
Muslim..peliharalah lisan kalian,jagalah silaturahim antara kalian dan
janganlah berpecah belah karena itu akan membuat musuh kalian senang.Buatlah
mereka benci dengan bersatunya Umat ini,dengan tegaknya panji-panji Allah di
muka bumi.Wahai saudaraku seiman…Peliharalah keluarga kalian dari siksa api
neraka dan tundukkanlah pandanganmu karena itu akan membinasakanmu.Sibukanlah
diri kita dengan Tholabul’Ilmi (Mencari
Ilmu/ menuntut Ilmu) yg demikian
itu akan lebih baik dan utama serta akan membuat diri kita lebih dekat
denganNya.Allah SWT berfirman :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ…
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al Mujadalah: 11)
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, no. 224,
dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah).
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَبْتَغِي فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَريْقاً
إِلَى الجَنَّةِ،
وَإنَّ
المَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضاً بِمَا يَصْنَعُ،
وَإنَّ
الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّماوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ
حَتَّى الْحِيْتَانُ فِي الْمَاءِ،
وَفَضْلُ
الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ،
وَإنَّ
الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، وَإنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يَوَرِّثُوْا
دِيْنَاراً وَلاَ دِرْهَماً
وَإنَّمَا
وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بحَظٍّ وَافِرٍ.
“Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya
–dengan hal itu- Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga. Dan sesungguhnya
para malaikat
akan membentangkan sayap-sayap mereka kepada pencari ilmu sebagai keridhaan
atas apa yang ia perbuat. Dan sesungguhnya penghuni langit dan di bumi, sampai
ikan-ikan di laut pun memohonkan ampun untuk orang-orang yang berilmu. Dan
sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan
bulan purnama atas semua bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama adalah
pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan
dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah
mengambil bagian yang banyak.” (Diriwayatkan
oleh Abu Dawud, no. 3641 dan ini adalah lafazhnya. Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi,
no. 3641; Ibnu Majah, no. 223; Ahmad 4/196; Darimi, 1/98. Hadits ini dinilai
hasan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 2/470, hadits no. 1388)
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya
Allah akan menjadikannya faqih (faham) tentang agamanya.” (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh
al-Bukhari, no. 2948 dan Muslim, no. 1037).
Wahai saudaraku..Sibukkanlah dirimu untuk menuntut Ilmu
karena Hanya Ilmulah yg bisa menyatukan umat ini dan juga pemahaman yg lurus
seperti pemahaman Salafush sholeh.Hanya Ilmulah yang bisa menghindari diri kita
dari perbuatan bid’ah karena ‘kullu
bid’atin dholalah’ (semua
bid’ah itu sesat).Sabda Rasulullah SAW :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ
فَهُوَ رَدٌّ، وفي لفظ: مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ
رَدٌّ
(رواه مسلم)
“Barangsiapa mengada-adakan dalam agama kami, yang bukan berasal darinya (agama); maka ia tertolak”. Dalam
lafazh lainnya disebutkan: “Barangsiapa mengamalkan sesuatu dalam agama kami, yang bukan berasal darinya;
maka amalan tersebut tertolak”( H.R.
Muslim dalam Shahihnya, hadits no 1718, dari Aisyah)
Al-Bukhari berkata: Bab: Al-’Ilmu qablal Qaul
Wal ‘Amal (Berilmu
sebelum berkata dan berbuat). Dalilnya adalah firman Allah : “Maka
ketahuilah, bahwa tidak ada ilah (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu.” (QS. 47:19) Maka ilmu itu didahulukan sebelum ucapan dan
amal perbuatan.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa memotivasi kita untuk lebih giat lagi dalam menuntut Ilmu agama (Islam).Agar Islam bisa berjaya kembali seperti 14 abad yang lalu.
Ya Allah..Satukanlah kami umatmu agar kami bisa memerangi
musuh-musuhMu dan bekali kami dengan Nur (Cahaya Ilmu ) dan kumpulkanlah kami
di jannahMu bersama kekasihMu Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabat
terdahulu.
Ya Rasul..Sedih hati ini membaca kisahmu,betapa besar cintamu
kepada kami.hingga di penghujung nafas terakhirmu engkau memanggil-manggil
kami. “Ummatii,
ummatii, ummatiii!” - “Umatku, umatku, umatku”
Ya Rasul..Terimalah kami sebagai umatmu dan syafaatkan kami hingga yaumul
akhir.Kami yg merindukanmu,Umat akhir zaman..
Wallahu a'lam
Abu Fadhil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar